Kamis, 10 April 2014

LIRIK LAGU



Sometimes late at night
Suatu waktu pada tengah malam
I lie awake and watch her sleeping
Aku terjaga dan memandanginya tidur
She's lost in peaceful dreams
Dia telah lelap dalam mimpi yang damai
So I turn out the lights and lay there in the dark
Aku pun mematikan lampu dan berbaring di sana dalam gelap
And the thought crosses my mind
Dan terlintas dalam pikiranku
If I never wake up in the morning
Jika aku tidak pernah bangun lagi esok hari
Would she ever doubt the way I feel
Akankah dia meragukan perasaan
About her in my heart
Tentangnya di hatiku?

If tomorrow never comes

Jika hari esok tak pernah tiba
Would she know how much I loved her
Akankah dia tahu betapa aku mencintainya
Did I try in every way to show her every day
Apakah aku telah mencoba segala cara untuk menunjukkan padanya setiap hari
That she’s my only one
Bahwa dia adalah satu-satunya untukku
And if my time on earth were through
Dan jika waktuku di dunia telah usai
And she must face this world without me
Dia harus menghadapi dunia ini tanpa aku
Is the love I gave her in the past
Apakah cinta yang aku beri padanya di masa lalu
Gonna be enough to last
Cukup untuk membantunya bertahan
If tomorrow never comes
Jika hari esok tak pernah tiba

'Cause I've lost loved ones in my life

Karena aku telah kehilangan orang-orang yang kucintai dalam hidupku
Who never knew how much I loved them
Mereka tak pernah tahu betapa aku mencintai mereka
Now I live with the regret
Sekarang aku hidup dengan penyesalan
That my true feelings for them
Bahwa perasaanku yang sesungguhnya pada mereka
Never were revealed
Tidak pernah tersampaikan
So I made a promise to myself
Sehingga aku berjanji pada diriku
To say each day how much she mean to me
Untuk mengatakan setiap hari betapa dia sangat berarti untukku
And avoid that circumstance where there's no second chance
Dan menghindari keadaan dimana tidak ada kesempatan kedua
to tell her how I feel
untuk memberitahunya apa yang kurasakan

If tomorrow never comes

Jika hari esok tak pernah tiba
Would she know how much I loved her
Akankah dia tahu betapa aku mencintainya
Did I try in every way to show her every day
Apakah aku telah mencoba segala cara untuk menunjukkan padanya setiap hari
That she’s my only one
Bahwa dia adalah satu-satunya untukku
And if my time on earth were through
Dan jika waktuku di dunia telah usai
And she must face this world without me
Dia harus menghadapi dunia ini tanpa aku
Is the love I gave her in the past
Apakah cinta yang aku beri padanya di masa lalu
Gonna be enough to last
Cukup untuk membantunya bertahan
If tomorrow never comes
Jika hari esok tak pernah tiba

So tell that someone that you love

Maka katakanlah pada orang yang Anda cintai
Just what you're thinking of
Apa yang sedang Anda pikirkan
If tomorrow never comes
Jika hari esok tak pernah tiba..

LIRIK LAGU



Wanna Take Forever Tonight
lirik

(eric carmen/dean pitchford)

Feel your breath
On my shoulder
And I know we couldn't get any closer
I don't wanna act up
I just wanna make love
As we move
Into the night
I get crazy
Thinking how it's gonna be with you baby
I don't wanna play rough
I've been giving you enough
Whoa baby, baby, baby

I wanna take forever tonight
Wanna stay in this moment forever
I'm gonna give you all the love that I've got
You know, I wanna take forever tonight
Fill you up, fill you up with my love
When we close the door
All I need is in your eyes
Whoa, whoa
I wanna take forever tonight

Touch my lips
I'm on fire
You're the only one I'll ever desire
Turn the lights down low
Make the world go slow
When I'm holding you
Tonight
It's so easy
Nothing moves me like you do when you tease me
And to rush would be a crime
I just wanna stop time
With you baby, baby

I wanna take forever tonight
Wanna stay in this moment forever
I'm gonna give you all the love that I've got
You know, I wanna take forever tonight
Fill you up, fill you up with my love
When we close the door
All I need is in your eyes
Whoa,whoa
I wanna take forever

And when I lay beside you
I wanna see what drives you out of your mind
Ooh, baby
I wanna tantalize you
Take all of my time with you
Whoa baby, baby, baby

I wanna take forever tonight
Wanna stay in this moment forever
I'm gonna give you all the love that I've got
You know, I wanna take forever tonight
Wanna stay in this moment forever
I wanna take forever tonight
Fill you up, fill you up with my love
Give you all the love that I've got

Oh, I wanna take forever tonight
Gonna stay in this moment forever
I wanna take forever tonight
Fill you up, fill you up with my love
Give you all the love that I've got

Oh, I wanna take forever tonight

MULTIKULTURAL



Vinsensiana Sera Ahut
130401080028
2013 A

KEBUDAYAAN
 Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.jika dikaitkan dengan sebuah pohon yang unsur-unsurnya terdiri dari akar,batang,daun,bunga,dan buah.mereka adalah sesuatu yang mempunyai kelebihan masing-masing,begitupun dengan kebudayaan yang mempunyai unsur-unsur yang berada di dalamnya sehingga dapat berdiri kokoh dan dapat menjadikan kebudayaan sebagai sesuatu karya seni.unsur-unsur kebudayaanitu sudah tersimpan dalam pikiran manusia lewat bahasa sehinga unsur-unsur itu tetep ada  walaupun orang-orang yang mengembangkannya sudah tidak ada. kebudayaan juga di wariskan secara turu-temurun .
     Kebudayaan mempunyai fungsi yang menghubungkan antara suatu hal dengan suatu tujuan tertentu  dan menerangkan hubugan yang terjadi antara satu hal dengan hal-hal lain dalam suatu ssistem yang terintegrasi.

TUGAS SEJARAH SASTRA



Nama Lengkap : Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin
Alias : NH Dini
Profesi : -      
Agama : Islam
Tempat Lahir : Semarang, Jawa Tengah
Tanggal Lahir : Sabtu, 29 Februari 1936
Zodiac : Pisces

Ayah : Saljowidjojo
Ibu : Kusaminah
Suami : Yves Coffin
Anak : Marie Claire Lintang, Pierre Louris Padang
BIOGRAFI
Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau yang lebih akrab disapa NH Dini merupakan sastrawan, novelis, dan feminis Indonesia. Perempuan yang hanya bisa merayakan ulang tahunnya empat tahun sekali ini gemar menulis sejak kelas tiga SD. Buku-buku pelajarannya penuh dengan tulisan yang merupakan ungkapan pikiran dan perasaannya sendiri.

Dini merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara yang ditinggal wafat oleh bapaknya ketika dia masih SMP. Semenjak itu Dini sering terlihat melamun dan sering mencurahkan kegelisahannya dalam tulisan-tulisannya. Karya-karya yang telah ditelurkan oleh perempuan yang konon berdarah Bugis ini antara lain adalah puisi, kumpulan cerpen, novel, dan biografi.

Dini telah menjadi pengarang selama hampir 60 tahun, akan tetapi ia baru menerima royalti honorarium yang bisa menutupi biaya hidup sehari-hari baru-baru ini. Tahun-tahun sebelumnya ia mengaku masih menjadi parasit dan sering dibantu oleh teman-temannya untuk menutupi biaya makan dan pengobatan. Dini pernah sakit keras, hepatitis-B, selama 14 hari. Gubernur Jawa tengah saat itu, Mardiyanto, membantu biaya pengobatan Dini. 

Dini sempat menikah dengan Yves Coffin, Konsul Prancis di Kobe, Jepang, pada 1960 dan beberapa kali berpindah tempat tinggal dari negara satu ke negara yang lain. Dari pernikahan itu ia dikaruniai dua anak, Marie-Claire Lintang dan Pierre Louis Padang. Setelah bercerai, Dini kembali ke Indonesia dan tidak berhenti berkarya. Anak sulung Dini kini menetap di Kanada, dan anak bungsunya menetap di Prancis. Sementara Dini tinggal di Panti Wredha Langen Wedharsih, Ungaran.
Dini mengaku mulai tertarik menulis sejak kelas tiga SD. Buku-buku pelajarannya penuh dengan tulisan yang merupakan ungkapan pikiran dan perasaannya sendiri. Ia sendiri mengakui bahwa tulisan itu semacam pelampiasan hati. Ibu Dini adalah pembatik yang selalu bercerita padanya tentang apa yang diketahui dan dibacanya dari bacaan Panji Wulung, Penyebar Semangat, Tembang-tembang Jawa dengan Aksara Jawa dan sebagainya. Baginya, sang ibu mempunyai pengaruh yang besar dalam membentuk watak dan pemahamannya akan lingkungan.
Setamat SMA bagian Sastra (1959), ia mengikuti kursus Pramugari Darat GIA Jakarta (1956), dan terakhir mengikuti kursus B-1 Jurusan Sejarah (1957). Nh.Dini mulai menulis sejak tahun 1951. Pada tahun 1953 cerpen-cerpennya mulai dimuat di majalah Kisah, Mimbar Indonesia, dan Siasat. Selain menulis cerpen, Dini juga menulis sajak dan sandiwara radio, serta novel. Berbagai penghargaan telah diterimanya, antara lain pemenang Lomba Penulisan Naskah Skenario untuk sandiwara radio se-Jawa Tengah (1955), mendapat hadiah pertama untuk Lomba Penulisan Cerita Pendek dalam Bahasa Prancis se-Indonesia untuk cerpennya Sarang Ikan di Teluk Jakarta (1988). Pada tahun 1989 ia mendapat Hadiah Seni dari Kementerian PdanK untuk bidang Sastra. Pada tahun 1991 Dini kembali memperoleh Piagam Penghargaan Upapradana dari Pemda TK I Jawa Tengah. Selain terus berkarya, Dini juga sibuk menerima undangan-undangan ceramah mengenai sastra dan budaya di dalam dan luar negeri. Selain itu, ia juga mengelola sebuah taman bacaan untuk remaja dan anak-anak di Semarang, yang kegiatannya mencakup latihan Bahasa Indonesia dan diskusi.
PENDIDIKAN
  • SD di Semarang, 1950
  • SMP di Semarang. 1953 -SMA di Semarang, 1956
  • Kursus Pramugari GIA di Jakarta, 1956
  • Kursus B 1, Sejarah, 1957-1959
KARIR
  • Pramugari GIA (Garuda Indonesia Airways) (1950-1960)
  • Anggota Wahana Lingkungan Hidup
  • Anggota Forum Komunikasi Generasi Muda Keluarga Berencana
PENGHARGAAN
  • Penghargaan Sastra Terbaik dari Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)
  • SEA Write Award bidang sastra dari Pemerintah Thailand

Bibliography:
  • La Barka (1975)
  • Orang-orang Tran (1983)
  • Pada Sebuah Kapal (1985)
  • Sebuah Lorong di Kotaku (1986)
  • Namaku Hirolo (1986)
  • Keberangkatan (1987)
  • Padang Ilalang di Belakang rumah (1987)
  • Sekayu (1988)
  • Tirai Menurun (1993)
  • Kuncup Berseri (1996)
  • Hati yang Damai (1998)
  • Langit dan Bumi Sahabat Kami (1998)
  • Kemayoran (2000)
  • Jepun Negerinya Hiroko (2001)
  • Dari Parangakik ke Kampuchea (2003)
  • Dari Fontenay ke Magallianes (2005)
  • La Grande Borne (2007)
  • Argenteuil Hidup Memisahkan Diri (2008)
  • Jalan Bandungan (2009)
  • Kuncup Berseri (2009)
  • Pondik Baca Kembali ke Semarang (2011)
  • Dari Rue Saint Simon ke Jalan Lembang (2012