Kamis, 10 April 2014

TUGAS PROSA FIKSI



·         Apresiasi adalah:
- Pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin.
-Pemahaman dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang.
·         Tokoh adalah orang-orang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki moral dan kecenderungan tertentu sepeti  yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.
·         Penokohan adalah pelukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun batinnya yang dapat berubah, pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat istiadatnya, dan sebagainya. Penokohan dan perwatakan sangat erat kaitannya. Penokohan berhubungan dengan cara pengarang menentukan dan memilih tokoh-tokohnya serta memberi nama tokoh tersebut, sedangkan perwatakan berhubungan dengan bagaimana watak tokoh-tokoh tersebut.

·         Watak adalah kualitas nalar dan jiwa tokoh yang membedakannya dengan tokoh lain
·         Unsur Intrinsik adalah unsus-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri.
·         Unsur ekstrinsik adalah unsure-unsur yang berada diluar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau system organisasi karya sastra.
·         Alur adalah  rangkaian peristiwa yang menggerakkan cerita untuk mencapai efek tertentu
.  Banyak anggapan keliru mengenai plot. Sementara orang menganggap plot adalah jalan cerita. Dalam pengertian umum, plot adalah suatu permufakatan atau rancangan rahasia guna mencapai tujuan tertentu.  Rancangan tentang tujuan itu bukanlah plot, akan tetapi semua aktivitas untuk mencapai yang diinginkan itulah plot.
·         Teknik-teknik cara menentukan watak tokoh:
                                   a.     Teknik perbuatan tokoh.
                                           Perbuatan seseorang sesungguhnya merupakan perwujudan dari sikap hidup dan watak orang tersebut. Dalam sebuah cerita biasanya pengarang sering kali memakai tekhnik ini untuk melukiskan keadaan tokoh-tokoh ceritanya.
                                   b.     Teknik tingkah laku.
                            Teknik tingkah laku menyaran pada tindakan yang bersifat nonverbal, fisik. Apa yang dilakukan orang dalam wujud tindakan dan tingkah laku, dalam banyak dapat dipandangsebagai menunjuk pada reaksi, tanggapan, sifat, dan sikap yang mencerminkan sifat-sifat kediriannya.
                                   c.      Teknik reaksi tokoh lain terhadap tokoh utama (tokoh lainnya).
                            Sebagai makhluk sosial, seseorang tidak mungkin terlepas dari perbincangan orang lain. Dari perbincangan itu sering dibicarakan watak, tingkah laku, perbuatan dan sikap tentang diri seeorang. Dalam sebuah cerita pengarang pun kadangkala memkai reaksi tokoh lain ini untuk melukiskan keadaan tokoh ceritanya.
                                        d.     Teknik keadaan sekitar tokoh.
                            Lingkungan sekitar tokoh berpengaruh terhadap diri seseorang atau sebaliknya, lingkungan seseorang tunggal itu sebenarnya manivestasi dari watak orang tersebut. Seorang pengarang sering juga melukiskan watak tokoh dengan menguraikan keadaan sekitar tokoh.
                                        e.     Teknik pikiran dan perasaan tokoh.
                            Melalui jalan pikiran dan perasaan seseorang kita akan dapat mengetahui watak tokoh orang tersebut. Dalam cerita pengarang dapat juga melukiskan watak tokoh cerita dengan jalan menggambarkan pikiran dan perasaan tokoh.
                                        f.       Teknik arus kesadaran.
       Teknik arus kesadaran (stream of consciousness) berkaitan erat dengan teknik pikiran dan perasaan. Keduanya tak dapat dibedakan secara pilah, bahkan mungkin dianggap sama karena memang sama-sama tingkah laku dan batin tokoh. Dawasa ini dalam fiksi modern teknik arus kesadaran dapat dipergunakan untuk melukiskan sifat-sifat kedirian tokoh. Arus kesadaran merupakan sebuah teknik narasi yang berusaha menangkap pandangan dan aliran proses mental tokoh, dimana tanggapan indera bercampur dengan kesadaran pikiran, perasan, ingatan, harapan, dan asosiasi-asosiasi acak (Abrams, 1981: 187).
                                        g.     Teknik pelukisan fisik.
       Keadaan fisik seseorang sering berkaitan dengan keadaan jiwanya, atau paling tidak, pengarang sengaja mencari dan menghubungkan adanya pertentangan itu. Misalnya, bibir tipis menyaran pada sifat ceriwis dan bawel, rambut lurus menyaran pada sifat tak mau mengalah, pandangan mata tajam, hidung agak mendongak, bibir yang bagaimana dan lain-lain yang dapat menyaran pada sifat-sifat tertentu. Dan tentu saja hal tersebut berkaitan dengan pandangan (budaya)  masyarakat yang bersangkutan.

·         Setting/ latar adalah background sebuah cerita, tempat kejadian, daerah penuturan atau wilayah yang melingkupi sebuah cerita.
Sebuah cerita pada hakLikatnya ialah peristiwa atau kejadian yang menimpa atau dilakukan oleh satu atau beberapa orang tokoh pada suatu waktu tertentu dan pada tempat tertentu.
·         Setting Fisikal adalah membuat suatu cerita menjadi logis.
·         Setting Psikologis adalah mampu menuansakan makna tertentu yang menggerakkan emosi atau aspek kejiwaan pembacanya.
·         Tema  adalah  gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra yang terkandung di dalam teks sebagai stuktur semantis dan menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan (Hartoko & Rahmanto, 1986;142).
·         Sudut Pandang adalah  posisi penulis dalam cerita.
·         Gaya Bahasa/Style adalah cara seseorang pengarang menyampaikan gagasannya dengan menggunakan media bahasa yang indah dan harmonis serta mampu menuansakan makna dan suasana yang dapat menyentuh daya intelektual dan emosi pembaca.
·         Perbedaan alur dengan jalan cerita adalah rangkaian peristiwa yang menggerakkan cerita untuk mencapai efek tertentu.
.  Banyak anggapan keliru mengenai plot. Sementara orang menganggap plot adalah jalan cerita. Dalam pengertian umum, plot adalah suatu permufakatan atau rancangan rahasia guna mencapai tujuan tertentu.  Rancangan tentang tujuan itu bukanlah plot, akan tetapi semua aktivitas untuk mencapai yang diinginkan itulah plot.
·         Perbedaan Tema, Pesan dan Amanat adalah:
                                        -Tema adalah sebuah cerita yang secara khusus menerangkan sebagaian besar unsurnya dengan cara yang sederhana.Tema menurutnya kurang lebih dapat bersinonim dengan ide utama (central idea) dan tujuan utama (central purpose).(Stanton, 1965;21).
                              -Pesan adalah sesuatu yang disampaikan oleh pengarang dalam sebuah cerita.
                        -Amanat adalah umumnya, amanat cerita berisi ajaran-ajaran moral, yaitu ajakan, saran, atau anjuran kepada pembaca untuk meningkatkan kesadaran kemanusiaannya (Najid, 2003: 28).
·         Teknik menentukan setting adalah:
  1. Biografi Karakter
Menjelaskan secara singkat latar belakang, kepribadian, hubungan si tokoh dengan beberapa tokoh/karakter kunci lain yang berperan didalamnya. Menuliskan ini akan membantu menemukan apa yang dimiliki oleh tiap-tiap karakter dalam satu tempat.
  1. Atribut Karakter
Atribut atau pelengkap disini bisa jadi adalah secara fisik, emosi, intelektual, dan sosial. Atribut secara psikologis tidak dituliskan karena hal tersebut akan ditemukan dibagian emosi.
  1. Deskripsi Tempat
Dalam sebuah cerita, kita dapat memberikan deskripsi/gambaran suatu tempat yang berbeda-beda pada banyak adegan yang mempunyai hubungan tempat dan karakter.
·         Macam-macam sudut pandang yaitu:
1. Sudut pandang persona orang tokoh cerita”dia”
            Dalam sudut pandang ini narator adalah seorang yang berada di luar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebutkan nama atau kata gantinya ; ia, dia, mereka.
                       
2. Sudut pandang persona pertama ”Aku”
            Dalam sudut pandang ini narator adalah seorang ikut terlibat dalam cerita. Ia adalah si ”Aku” tokoh yang berkisah, mengisahkan kesadaran dirinya. Si ”Aku” tentu saja mempunyai nama, namun karena ia mengisahkan pengalaman sendiri, nama itu jarang tersebut. Penyebutan nama si ”Aku” mungkin justru berasal ari ucapan tokoh lain yang bagi si ”aku” merupakan tokoh ”dia”.
3. Sudut pandang campuran
            Pengarang sudut pandang yang bersifat campuran itu di dalam sebuah cerita rekaan, mungkin berupa penggunaan sudut pandang persona ketiga dengan teknik ”dia” mahatahu dan ”dia” sebagai pengamat, persona pertama dengan teknik ”aku” sebagai tokoh utama dan ”aku” tambahan, bahkan dapat berupa campuran antara persona pertama dan ketiga, antara ”aku” dan ”dia” sekaligus (Nurgiyantoro, 2005;2006).
4. Sudut pandangan yang berkuasa.
            Merupakan teknik yang menggunakan kekuasaan si pengarang untuk menceritakan sesuatu sebagai pencipta. Sudut pandangan yang berkuasa ini membuat cerita sangat informatif. Sudut pandanga ini lebih cocok untuk cerita-cerita bertendens. Para pujangga Balai Pustaka banyak yang menggunakan teknik ini. Jika tidak hati-hati dan piawai sudut pandangan berkuasa akan menjadikan cerpen terasa menggurui.
·         Struktur perkembangan alur:

1.  Tahapan awal.
Tahapan awal adalah tahap permulaan dari sebuah cerita biasanya disebut tahap perkenalan yang berisi sejumlah informsi penting yang berkaitan dengan berbagai hal yang akan dikisahkan pada tahap berikutnya. Misalnya berupa pengenalan latar, pengenalan tokoh. Fungsi pokok tahap awal adalah untuk memberikan informasi dan penjelasan seperlunya khususnya yang berkaitan dengan pelataran dan penokohan.
2.  Tahap tengah.
Tahap tengah menampilkan pertentangan atau konflik yang sudah mulai pada tahap sebelumnya, menjadi semakin meningkat, dan semakin menegangkan.
3.  Tahap akhir.
Tahap akhir adalah tahap akhir sebuah cerita, atau dapt juga disebut sebagai tahap pelarian, menampilkan adegan tertentu sebagai akibat klimaks. Bagian ini berisi bagaimana kesudahan cerita, atau menyaran pada hal bagaimanakah akhir sebuah cerita.
·         Pengembangan Alur:
1.  Tahap perkenalan/Eksposisi adalah tahap permulaan suatu cerita yang dimulai dengan suatu kejadian, tetapi  belum ada ketegangan (perkenalan para tokoh, reaksi antarpelaku, penggambaran fisik, penggambaran tempat)
2. Tahap pertentangan /Konflik adalah tahap dimana mulai terjadi pertentangan antara pelaku-pelaku (titik pijak menuju pertentangan selanjutnya)
Konflik ada dua ;
1. konflik internal adalah konflik yang terjadi dalam    diri          tokoh.
2. konflik eksternal adalah konflik yang terjadi di luar tokoh(konflik tokoh dengan tokoh, konflik   tokoh dengan lingkungan, konflik tokoh dengan alam, konlik tokoh denganTuhan dll)
3. Tahap penanjakan konflik/Komplikasi adalah tahap dimana ketegangan mulai terasa semakin berkembang dan rumit   (nasib pelaku semakin sulit diduga, serba samar-samar)
4.  Tahap klimaks adalah tahap dimana ketegangan mulai memuncak (perubahan nasip pelaku       sudah   mulai dapat diduga, kadang dugaan itu tidak terbukti pada akhir cerita)
5. Tahap penyelesaian adalah tahap akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Ada pula yang penyelesaiannya diserahkan kepada pembaca, jadi akhir ceritanya menggantung, tanpa ada penyelesaian.
·         Berbagai macam teknik penokohan:
1.       Analitik adalah pengarang langsung menceritakan watak tokoh. Contoh Siapa yang tidak kenal Pak Edi yang lucu, periang, dan pintar. Meskipun agak   pendek justru melengkapi sosoknya sebagai guru yang diidolakan siswa. Lucu dan penyanyang.
2.   Dramatik adalah pengarang melukiskan watak tokoh dengan tidak langsung. Bisa melalui tempat tinggal,lingkungan,percakapan/dialog antartokoh, perbuatan, fisik dan tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu, jalan pikiran tokoh. Contoh begitu memasuki kamarnya Yayuk, pelajar kelas 1 SMA itu langsung melempar tasnya ke tempat tidur dan membaringkan dirinya tanpa melepaskan sepatu terlebih dahulu. (tingkah laku tokoh)
3.  Campuran adalah gabungan analitik dan dramatik. Pelaku dalam cerita dapat berupa manusia, binatang, atau benda-benda mati yang diinsankan.
·         Saran Cerita adalah pendapat atau usulan yang dimaksudkan untuk dipertimbangkan dalam cerita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar